BIS TUA (Cerita horor lucu)
Sayup-sayup terdengar suara burung hantu di kejauhan. Vivin mengutuk bossnya dalam hati, karena memaksanya berangkat pada jam yang sangat tidak menyenangkan ini.
Vivin ditugaskan untuk mengantarkan sebuah paket ke sebuah gudang tua di ujung kota. Perjalanan ke sana memerlukan waktu sekitar setengah jam, dan satu-satunya jenis angkutan umum yang tersedia adalah bis bertingkat yang sudah tua dan jalannya lambat.
Setelah menunggu lama, akhirnya bis itu muncul. Vivin pun naik. Hanya Ada beberapa penumpang saja yang terlihat. Vivin terus melangkah menuju tangga karena dia memutuskan untuk duduk di tingkat atas saja. Tetapi langkahnya dihentikan oleh seorang nenek keriput yang duduk di dekat tangga.
Nenek itu berkata,"Jangan naik ke atas, nak. Di atas berbahaya." Vivin terkejut. Dia pernah mendengar kisah-kisah menyeramkan tentang bis bertingkat seperti yang pernah diceritakan teman-temannya. Karena Merasa ngeri, Vivin pun mengurungkan niatnya untuk naik ke atas. Setelah memilih sebuah bangku yang agak jauh, Vivin duduk sambil membayangkan hal-hal yang mengerikan yang mungkin terjadi.
Perjalanan 30 menit yang menegangkan itu pun akhirnya dapat dilalui. Vivin telah sampai di tempat tujuannya, ketika bis bertingkat itu berhenti di sebuah halte. Vivin turun sambil menarik nafas lega, sementara bis itu kembali melanjutkan perjalanannya.
Keesokan malamnya, satu malam sebelum malam Imlek, Vivin kembali Ditugaskan bossnya untuk mengantarkan sebuah paket lagi ke gudang yang sama. Vivin pun kembali berangkat menuju halte. Bis yang sama dengan bis yang kemarin muncul lagi. Vivin naik.
Penumpang bis yang terlihat hanya beberapa orang saja. Vivin lalu berjalan menuju tangga. Tetapi di sana Vivin kembali dihentikan oleh seorang nenek keriput yang duduk di dekat tangga. Nenek yang sama dengan yang kemarin.
Nenek itu berkata,"Jangan naik ke atas, nak. Di atas berbahaya." Vivin teringat dengan pengalamannya kemarin. Ia merasa takut dan memilih untuk duduk di sebuah bangku yang agak jauh dari tangga. Setelah 30 menit, bis bertingkat itu akhirnya berhenti di halte tempat tujuan Vivin. Vivin turun dengan perasaan lega. Dan bis itu pun melanjutkan perjalanan kembali.
Keesokan harinya, tepat pada malam Imlek, Vivin kembali diberi tugas Oleh bossnya untuk mengantarkan sebuah paket lagi ke gudang yang sama Dengan sebelumnya. Vivin menunggu bis di halte sambil melihat kesekelilingnya.
Suasana kota terlihat meriah. Lampion dan hiasan berwarna warni Menghiasi sudut-sudut jalan. Ketika bis bertingkat yang ditunggunya datang, Vivin naik. Bis itu adalah bis yang sama dengan yang kemarin.
Vivin melihat ke arah bangku di dekat tangga, dan benar saja, nenek yang sama dengan yang kemarin terlihat duduk di situ.
Vivin lalu mendekati nenek keriput itu.
Sebelum nenek itu berkata apa-apa, Vivin mendahuluinya, "Nek, apapun Yang akan Nenek katakan, saya tetap akan naik dan duduk di atas. Malam ini adalah malam Imlek dan suasana kota begitu meriahnya, saya tidak takut akan sesuatupun!"
Tanpa menunggu jawaban apa-apa dari nenek tua itu, Vivin lalu naik ke atas. Tidak ada penumpang satu orang pun di atas. Vivin memilih untuk duduk di dekat jendela, dan menunggu dengan perasaan tegang.
Tetapi hingga 30 menit berlalu, tidak terjadi apa-apa. Akhirnya Vivin sampai di tempat tujuan, dan bis itu berhenti di sebuah halte. Vivin turun dari tingkat atas dan mencari si nenek keriput didekat tangga.
Setelah bertemu, lalu Vivin bertanya, "Nek, kenapa sih, Nenek melarang penumpang untuk naik ke atas? Saya sudah mencoba sendiri, ternyata di atas tidak ada apa-apa yang membahayakan. Sebenarnya ada apa sih, nek?"
Sambil menunjukkan jarinya ke atas, nenek keriput itu menjawab, "Di atas berbahaya, nak. Tidak ada supirnya."
Lha ceritanya di mulai ketika si
budi pindah ke kontrakan baru, lha isi kontraknnya ada beberapa ruangan,
terdiri dari satu tempat tidur, kamar tengah , ruang tamu dan kamar mandi, lha
di ruang lain ada sebuah gudang.
Entah kenapa… Setiap lewat depan
pintu gudang, ada sebuah perasaan yang tidak enak.
Kejadian ini terjadi ketika malam
jumat, biasalha, kata orang jaman dulu (zaman sekarang juga kali). Malam jumat
adalah malam palin gbanyak setan keluar mencari makan.. eh mencari mangsa..
Ketika itu di luar hujan lebat
banget, terdengar suara sayup- sayup ranting yang tertiup angin. Aku yang
sedang menonton acara televisi di tengah malam enjoy aja seperti tidak terjadi
apa- apa. Aku yag memanag pada dasarnya buka orang yang penakut jadi suasana
yang terbilang menakutkan pun menjadi biasa bagi ku.
Tibalah ketika perut terasa sakit
mengocok perut, za mau tidak mau harus segera menuju WC. Ketika selesai dari WC, ketakutan pun
mulai terjadi.
Lagi asik setor,, kedengeran bunyi
cewek nangis gitu ... awal nya merinding. tapi aku pikir
"ah, paling penampakan di
acara tv ntu"
pas ane rapetin seret celana yang saya pakai. Saya
berpikir dan tidak brani keluar...
logikanya jam kan sudah
menunjukan tengah malem, dan volume tv yang saya tonton cuma 2 or 3 . lha kok
bisa nembus pintu kamar mandi suaranya?
n suaranya ntu jelas bgt gan. sedih gitu suara
nangisnya...
mulai deh rasa takut manjalar di
tubuh. klo bulu ketek bsa berdiri, bediri kali ni bulu ketek gue...
aku tak beraniin keluar , trus
liat tv, etapa kagetnya saya. ternyata
tv yagn saya dengar suara tangisan, blue screen... kyak gk dapet sinyal gitu...
trus suaranya dari mana yah??? gk bisa tidur gan ane... sumpah ngeri.
Setelah menenangkan hati, saya
mulai memberanikan diri untuk mendengarkan sumber suara. Ternyata sumber suara
tersebut berasal dari dalam gudang.
Saya beranikan diri untuk membuka
pintu gudang.
“krek……” suara pintu gudang di
buka.
Tidak terjadi hal yang janggal,
namun tiba- tiba muncul lagi suara oran gmenagis sedih dari pojok gudang, saya
melihat ke arah situ. Dan ternyata………..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar